Foto : Falahi Mubarok
Dalam era
digital ,perlu adanya inovasi dan perubahan pola kerja dari konvensional
menjadi modern dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada.Di Indonesia
perkembangan ekonomi digital diproyeksikan hingga tahun 2020 akan berkembang
semakin pesat.1000 star up baru akan berdiri.Tidak hanya pada bidang layanan
jasa namun layanan jual beli barang semua akan berpindah menuju era digital.Mau
tidak mau hal ini akan mendorong perubahan pola konsumsi
masyarakat.Digitalisasi ekonomi merupakan suatu hal yang harus segera di kejar
dalam semua bidang perekonomian khususnya di Indonesia,terlebih Indonesia
mempunya peluang menjadi raja star up di Asia.Hal ini juga dapat dimanfaatkan
sebagai strategi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil budidaya tanaman
kopi di Indonesia dengan adanya kecanggihan teknologi.
Jika
berbicara tentang digitalisasi ekonomi maka akan berbicara tentang perkembangan
ekonomi global,dimana dinamika pertumbuhan ekonomi dunia saat ini diproyeksikan
akan melambat.Mau tidak mau hal ini akan berpengaruh juga pada kehidupan
perkebunan kopi di Indonesia.Untuk menghindari ketertinggalan maka diperlukan
strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil budidaya
tanaman kopi di Indonesia dengan berbasis digital.
Hingga 2017,Indonesia
merupakan produsen kopi terbesar nomor 4 di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Honduras Dari 1.227.787 Ha luas lahan kopi di Indonesia,90 % adalah milik
perkebunan rakyat berskala kecil.Sebagian besar hasil produksi biji kopi
Indonesia adalah varietas robusta yang berkualitas lebih rendah. Biji arabika
yang berkualitas lebih tinggi kebanyakan diproduksi oleh negara-negara Amerika
Selatan seperti Brazil, Kolombia, El Salvador dan Kosta Rika.Jika dibandingkan
dengan Brazil,Vietnam dan Honduras luas lahan perkebunan kopi yang ada di
Indonesia sangat potensial.
Direktorat
Jenderal Perkebunan,Kementerian Pertanian Repubik Indonesia merilis data
,produksi kopi Di Indonesia Pada 2017 bulan Juni mencapai 637.539 Ton turun dari 2016 yang
mencapai 639.305 Ton.Padahal Kementerian
Pertanian menargetkan, produksi kopi dalam negeri pada 2017 menembus 637.000
ton dengan 1,1 juta hektar atau 707 kilogram per hektar. Sementara, pada 2016,
produksi mencapai 639 ribu ton dengan luas areal 1,2 juta ton.Ekspor kopi Indonesia pun jauh berada posisi ke empat sebesar 666.000 juta ton selama tahun 2016/2017 berdasarkan data yang dirilis oleh International Coffee Organization (ICO),Brazil berada pada posisi puncak dengan ekspor sebesar 1.894.800 juta ton,Vietnam 1.367.000 juta ton dan Honduras sebesar 809.400 juta ton.
Direktur
Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Bambang, mengakui adanya penurunan
luas lahan. Kondisi ini otomatis mempengaruhi produksi biji kopi. Terlebih oleh
adanya tanaman-tanaman yang sudah tua dan rusak sehingga perlu dilakukan
peremajaan.Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), luas
perkebunan-perkebunan kopi di Indonesia menurun karena para petani telah
mengubah fokus produksi mereka kepada minyak sawit (seperti minyak sawit mentah
dan minyak inti kelapa sawit), karet dan kakao yang semuanya memberikan
pendapatan yang lebih tinggi di pasar internasional. Oleh karena itu,
perkebunan-perkebunan kopi - atau sebagian dari perkebunan tersebut - telah
ditransformasi menjadi perkebunan komoditi-komoditi lain.
Jika kita
melihat dari luasan lahan dan potensial lahan di Indonesia,ada kemungkinan dan
optimisme bahwa Indonesia dapat menjadi raja kopi di dunia.Tentunya perlu
adanya strategi dan inovasi untuk mencapai semuanya.Dalam era digitalisasi
ekonomi seperti sekarang ini,perkebunan kopi yang 90 % luasan lahan di
Indonesia adalah mlik rakyat berskala kecil,bisa dilakukan inovasi dalam
manajemen budidaya tanaman kopi.Hal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas
hasil budidaya tanaman kopi adalah manajemen budidaya tanaman kopi yang baik.
Peran
pemerintah khususnya Badan Ekonomi Kreatif,Kementerian Pertanian,dan Kementerian
Komunikasi dan Informatika sangat diperlukan,yang menjadi kendala adalah
sebagain besar petani kopi di Indonesia dalam usia lanjut.Dibutuhkan
keikutsertaan para sarjana pertanian muda Indonesia dalam membimbing usaha
tersebut,Jika dunia perkebunan kopi di Indonesia tidak melakukan inovasi guna
meningkatkan produktifitas kopi maka akan cepat tertinggal dari negara-negara
lain,dan yang menjadi korban adalah petani kopi sendiri.
Dirjen
Penguatan Inovasi Jumain Appe menuturkan bahwa perlu adanya regulasi dan
inovasi agar lingkungan usaha kopi lebih kondusif, dukungan insentif untuk
start-up dan memperkuat kelembagaan ekonomi masyarakat. Peran Perguruan
Tinggi/lembaga penelitian lebih fokus menciptakan inovasi teknologi dan
membangun kapasitas SDM.Peran Dunia Usaha/Industri adalah melakukan proses
pengolahan menjadi produk kopi yang bernilai tambah, berperan sebagai industri
inti, pemasok, pengguna produk (pembeli), dan Lembaga Pembiayaan hadir sebagai
stimulan insentif penguatan kapasitas produksi petani kopi.
Kini perusahaan
berbasis digital atau yang biasa disebut startup mulai semakin berkembang. Pada
dasarnya, memang sudah menjadi kebiasaan pada kebanyakan masyarakat di
Indonesia untuk mengonsumsi kopi. Jadi, masyarakat di Indonesia sangatlah terbuka
terhadap kedai kopi. Kedai kopi di Indonesia meningkat pesat dengan harga jual
yang berbeda-beda tergantung kualitas kopi yang dijual.
Namun saat
ini, masyarakat masih menganggap harga jual biji kopi sangatlah murah, dengan pikiran
tersebut produsen pun tidak berani menaruh dengan harga tinggi. Padahal biji
kopi sangatlah memiliki kualitas yang bagus sebagai kopi lokal. Salah satu
upaya untuk mendukung kopi lokal BEKRAF atau Badan Ekonomi
Kreatif membuat Forum Peningkatan Kreativitas & Akses Permodalan Industri
Kopi Lokal di Banyuwangi. Kegiatan ini dilakukan untuk pertumbuhan ekonomi
kreatif nasional dalam pengembangan sektor kuliner yang dilakukan oleh Bekraf.Hal
ini bertujuan untuk mengubah produsen kopi lokal yang biasa menjual biji kopi
dengan harga nilai yang masih rendah. Perlu adanya pemberian wawasan tentang
cara memulai usaha dalam bidang industri kopi, juga adanya terobosan dalam
pendanaan jika ingin meningkatkan usaha.Tentunya menjadi manfaat yang baik bagi
peluka usaha untuk menjual dengan nilai tambah seperti brand dan packaging
produk sesuai selera pasar.
Tidak hanya
itu,perlu adanya starup yang bergerak dalam bidang perkebunan khususnya
perkebunan kopi di Indonesia yang berfungsi sebagai pengontrol dan penyedia
layanan jasa untuk para petani kopi di Indonesia.Meliputi peminjaman
modal,layanan panduan atau penyuluhan tentang manajemen budidaya tanaman kopi
yang baik,hingga penentuan harga kopi dan sebagai perantara penjualan kopi dari
petani ke suatu perusahaan.Sehingga para petani kopi merasa ada jaminan dalam
melakukan budidaya tanaman kopi.Misalnya saja starup yang bergerak dalam
penyedia layanan budidaya tanaman kopi hingga menjadi produk yang dinikmati
banyak kalangan diberi nama Sip-Coffe.Sebagai contoh starup yang memasarkan
produk-produk kopi kini banyak
dikembangkan oleh anak-anak muda,seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa
Politeknik Negeri Jember Mukhamad Zaenul Abidin,mengembangkan kopi jamur dengan
pola starup,ini membuktikan bahwa inovasi pemasaran produk kopi penting
dilakukan,jika semua pihak mendukung inovasi tersebut maka sekaligus menjadi
daya tarik tersendiri bagi anak-anak muda lainnya untuk mengikuti jejaknya .
Jadi,tidak
bisa dipungkiri bahwa inovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi sangat
dibutuhkan,terlebih dalam dunia usaha khususnya Agribisnis.Era digitalisasi
ekonomi memaksa mau tidak mau merubah pola konsumsi masyarakat,sehingga hal ini
juga perlu diantisipasi oleh pelaku usaha kopi baik dari petani maupun pelaku
bisnis produk hasil olahan kopi.Melalui starup yang berbasis digital sebagai
penyedia peminjaman modal,layanan panduan atau penyuluhan tentang manajemen
budidaya tanaman kopi yang baik,hingga penentuan harga kopi dan sebagai
perantara penjualan kopi dari petani ke suatu perusahaan.Dengan demikian kita
optimis bahwa kualitas dan kuantitas
hasil budidaya tanaman kopi di Indonesia akan meningkat jika dibarengi juga
dengan pola pemasaran produk-produk dari kopi mengikuti inovasi teknologi
sesuai jaman sehingga tidak perlu lama lagi,aroma sedapnya kopi Indonesia akan
digandrungi masyarakat dunia.
0 Comments