Sekolahan.co.id
Moral merupakan tolak ukur,demikian menteri negara
lingkungan hidup era kabinet persatuan nasional Sonny Keraf pernah sampaikan
dalam sebuah forum pada tahun 1991.Beliau menyampaikan bahwa moral dapat
digunakan untuk mengukur kadar baik dan buruknya sebuah tindakan manusia,mungkin
sebagai anggota masyarakat atau sebagai manusia yang memiliki posisi dan
pekerjaan tertentu.
Moral jika tidak dilatih dan dibudayakan menuju arah yang
benar,akan mengalami demoralisasi hingga krisis moral yang akan berdampak pada problematika
multi dimensi pada suatu negara,baik di sektor ekonomi,politik,hukum,pendidikan
dan keberagaman yang ada dalam masyarakat semuanya berakar pada sistem dan
sikap moral. Contohnya saja,korupsi dan suap terjadi akibat dari moral yang
tidak tersistem dengan baik,moral tidak mampu dikendalikan pada keadaan yang
tetap sesuai dengan norma-norma yang berlaku,Disamping itu kesadaran akan
dampak dari krisis moral yang kurang begitu dipahami oleh masyarakat.
Krisis
Moral yang kini notabeni terjadi pada generasi muda,tidak sepenuhnya dapat
disalahkan,dikarenakan generasi muda meniru dan mewarisi budaya abmoral dari
generasi sebelumnya,sehingga kini menjadi krisis moral yang semakin kompleks.Hal
tersebut dapat kita lihat,budaya korupsi di Indonesia sudah sejak zaman
penjanjahan kolonial Belanda,hingga era reformasi budaya korupsi belum juga
hilang,ini menunjukkan bahwa sejarah dapat
menjadi faktor hereditas pewaris krisis moral pada generasi muda suatu bangsa.Apa
yang terbentuk dan berkembang dari moral generasi saat ini pasti akan
berpengaruh pada terbentuknya moral pada generasi yang akan datang.
Krisis Moral Penyebab
Problematika Multi Dimensi
Moral merupakan tolak ukur,demikian menteri negara
lingkungan hidup era kabinet persatuan nasional Sonny Keraf pernah sampaikan
dalam sebuah forum pada tahun 1991.Beliau menyampaikan bahwa moral dapat
digunakan untuk mengukur kadar baik dan buruknya sebuah tindakan
manusia,mungkin sebagai anggota masyarakat atau sebagai manusia yang memiliki
posisi dan pekerjaan tertentu.
Sonny Keraf menambahkan bahwa moral dengan etika itu
sama.Moral merupakan wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab
sedangkan etika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang baik buruknya
suatu tindakan manusia
Moral akan membawa diri kepada
kehormatan dalam kehidupan sosial jika moral mampu diarahkan menuju arah yang
baik,namun jika tidak diarahkan menuju arah yang baik maka akan mengalami
demoralisasi atau kerusakan moral hingga krisis moral.Moral pada seseorang
tergantung dengan budaya dan agama yang dianutnya.Pengaruh budaya merupakan
pengaruh yang dominan termasuk budaya moral yang berkembang dalam keluarga.Kita
setuju bahwa moral merupakan produk dari budaya dan agama.
Krisis moral tidak akan terjadi,jika kita mampu
memfilter budaya luar yang masuk ke negara kita.Dapat kita lihat betapa
hebatnya pengaruh budaya luar terhadap pembentukan moral generasi muda saat
ini.Dulu anak muda jika bertemu dengan gurunya di jalan maka akan menegur sapa
sembari berjabat tangan,namun kini jarang sekali terlihat karena generasi muda
lebih disibukkan dengan gadgednya sendiri,secara tidak langsung hal ini akan
melatih moral diri menjadi pribadi yang acuh dan tidak peduli dengan orang lain.
Pengaruh yang tidak kalah besar mengakibatkan krisis
moral adalah rusaknya agama sesorang.Agama sejatinya adalah pedoman dan acuan
hidup seseorang yang langsung berhubungan dengan Tuhan.Apa jadinya jika agama
seseorang rusak?,Korupsi yang terjadi di negara kita semakin hari semakin
menunjukkan bahwa agama kini tak lagi dihargai.Para pejabat negara yang
disumpah dibawah kitab suci,seolah tak lagi menghiraukan dampak yang terjadi jika
mereka berbuat yang tidak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku.Padahal
jalannya kehidupan negara bergantung pada mereka.Hal tersebut yang akan memicu
terjadinya problematika multidemensi dalam suatu negara.
Dewasa ini dapat kita lihat berita diberbagai media
baik cetak maupun online,suap yang dilakukan oleh pejabat instansi
pemerintahan,pungutan liar yang terjadi di pelabuhan dan korupsi berjamaah yang
dilakukan oleh kader partai politik,hal tersebut menunjukkan bahwa krisis moral
semakin hari semakin terasa di negara kita.
Korupsi dibidang infranstruktur akan berdampak pada
terganggunya proses pembangunan infranstruktur.Anggaran yang semestinya untuk
pengadaan barang dan jasa pembangunan infranstruktur harus hilang dinikmati
oleh golongan tertentu.Dampak lebih luasnya,perekonomian akan terganggu akibat
mangkraknya infranstruktur,kegiatan perekonomian masyarakat
terganggu,mengakibatkan mahalnya harga berbagai barang,jika hal tersebut sudah
terjadi maka daya beli masyarakat menjadi rendah mengakibatkan pemasukan negara
menjadi rendah pula.Perlu ditekankan alangkah pentingnya pembangunan yang
bermoral,dimana pembangunan memperhatikan aspek-aspek kehidupan baik sumber
daya alam mauun sumber daya manusia tanpa mengesampingkan moral,sehingga dari
pembangunan tersebut didapatkan hasil pembangunan yang nyata dan bermartabat.
Tidak dipungkiri bahwa krisis moral juga mampu
memicu ancaman keamanan dan pertahanan suatu negara.Misalnya,hal tersebut dapat
terjadi akibat ketidakpercayaan masyarakat terhadap instansi pemerintahan
sehingga memicu demontrasi,gejolak politik yang tak terkendali.
Memang jika dilihat dari faktor sejarah, korupsi dan
suap sudah menjadi budaya bangsa kita sejak dibawah penjajahan kolonial Belanda,hingga
Reformasi kini budaya tersebut belum juga hilang..Dampaknya akan mempengaruhi
perkembangan pembentukan moral generasi muda bangsa.Dengan demikian generasi
muda tidak dapat disalahkan sepenuhnya mengapa mengalami krisis moral.Padahal
kita tahu generasi muda adalah motor dan tulang punggung negara.
Lunturnya keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan nasionalisme
mengakibatkan penerapan nilai-nilai Pancasila dan perwujudan cita-cita negara
semakin jauh dari kenyataan.Kemajemukan dan keberagaman dalam suatu negara juga
akan mengalami intoleransi akibat dari krisis moral.Misalnya saja,jika ada
orang yang salah yang seharusnya kita lakukan adalah mendekati,menasihati dan
membenarkannya serta mengajaknya menuju arah yang lebih baik,bukan malah
dibenci dan diluapkan dalam ranah public.Padahal kita tahu dalam aspek
keberagaman, toleransi dan sikap saling menghormati merupakan sikap yang harus
dijunjung tinggi.Namun pada kenyataannya,peluapan kebencian pada seseorang atau
golongan dalam suatu ranah public hanya memicu ketakutan-ketakutan dalam
kehidupan bermasyarakat akibatnya masyarakat tidak dapat hidup dengan aman dan
nyaman.Roda perekonomianpun terganggu,keamanan dan pertahanan negarapun turut
terganggu.Kedewasaan dalam bertindak menyelesaikan suatu masalah juga dapat
dijadikan indikasi moral seseorang.Semakin dewasa seseorang dalam menyelesaikan
masalah pasti akan memperlihatkan betapa baiknya moral seseorang tanpa harus
melukai dan menimbulkan masalah-masalah baru.
Kita tidak bisa menutup mata akan perkembangan dunia
hokum yang ada di negara kita.Banyak para penegak hokum yang bermain dengan
hokum,bahkan dalam beberapa kasus yang kita lihat,justru para penegak hukumlah
yang menjadi tokoh utama pelanggaran hokum.Hutan terbakar
berhektar-hektar,merugikan masyarakat dan negara,perekonomian lumpuh,kesehatan
terganggu,semuanya akibat dari tangan-tangan orang yang sudah tidak memliki
tanggung jawab moral.Begitupun juga dalam bidang pertanian atau perkebunan.Pada
dasarnya kita hidup membutuhkan alam. Kerusakan-kerusakan
yang terjadi pada alam tidak dapat dipungkiri akibat dari sikap moral kita yang
acuh terhadap keberlangsungan dan kelestarian alam.Kita hanya berorientasi
memanfaatkan hasil alam dengan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa
mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan dan dampak yang akan terjadi di masa
yang akan datang.
Semuanya sudah terjadi,pilihan kita hanyalah
memperbaiki atau membiarkan kehidupan tetap demikian.Jika kita bijaksana kita
pasti akan memilih memperbaiki.Krisis moral bukanlah akhir dari sebuah
keberlangsungan hidup seseorang atau negara.Masih ada waktu untuk memperbaiki
semuanya.Kembali lagi pada budaya,memang budaya merupakan faktor dominan yang
menjadi faktor pembentuk moral utama pada seseorang setelah agama.Apa yang diajarkan
oleh orangtua dan guru akan berpengaruh langsung kepada moral anak.Pendidikan
karakter sejak dini dan penguatan nilai-nilai religious harus terus dibangun
dan diberikan.Peran pemerintah juga harus lebih keras dalam menhapus budaya
korupsi,suap dan pungutan liar,agar generasi yang akan datang tidak
terus-menerus menjadi objek pelampiasan
terjadinya krisis moral serta tidak lagi mewarisi budaya-budaya yang tidak baik
yang telah berkembang selama ini.
Patut diapresiasi peran pemerintah yang mencanangkan
“Revolusi Mental”,agar generasi-generasi penerus bangsa memiliki moral yang
baik dan memliki mental yang kuat.Moral yang baik pasti akan dibarengi dengan
mental yang kuat.Problematika multi dimensi yang terjadi akibat krisis moral
dapat dicegah dengan beberapa upaya diantaranya:
1.Sadar Bahwa Kita hidup sebagai manusia yang
berbudaya dan beragama
Jika
kesadaran kita sebagai manusia yang berbudaya dan beragama tinggi,maka moral
kita pasti akan baik.Kita percaya bahwa apa yang kita lakukan suatu saat pasti
akan mendapat balasan,entah itu langsung di dunia atau di akhirat kelak.Budaya
meliputi lingkungan keluarga ataupun lingkungan tempat tinggal.Jika budaya yang
tumbuh dan berkembang baik sesuai dengan norma dan aturan maka norma akan
terbentuk dengan baik.
2.Memberikan Pendidikan Karakter dan Contoh yang Baik
Moral
yang terbentuk pada seseorang juga bergantung pada pendidikan yang yang telah
diterimnya,jika selama pendidikan seseorang diarahkan dan diberi contoh teladan
moral yang baik,pasti akan mendorong seseorang berbuat hal yang sama,disinilah
peran keluarga,pengajar,dan public figur sangat penting.
3.Tanggung Jawab dan Profesionalisme itu penting
Para
pejabat melakukan korupsi dan suap akibat dari rendahnya kesadaran diri akan
sebuah tanggung jawab dan profesionalisme,jika mereka sadar akan arti tanggung
jawab dan profesionalisme maka mereka
akan bersungguh-sungguh dan berusaha menyelesaikan tanggungjawabnya dengan baik
tidak terganggu bahkan terlena oleh kenikmatan-kenikmatan yang hanya membawa
kerusakan pada dirinya dimasa yang akan datang.
Krisis moral dapat kita cegah jika semua lapisan
masyarakat bersinergi dan berupaya untuk memperbaikinya.Salah satunya dengan
pembinaan moral.Bukan tidak mungkin lagi jika hal tersebut dilakukan, maka
krisis moral yang akan berdampak lebih luas kepada munculnya problematka multi
dimensi akan berangsur-angsur hilang. Oleh
karena itu, kita sebagai mahasiswa yang akan menggantikan pemimpin-pemimpin
bangsa nantinya sudah saatnya mengedepankan moral dalam setiap tindakan sehingga
diharapkan nantinya moral tersebut bisa
menjadi pengontrol kita kelak ketika pada saatnya menggantikan posisi para
pemimpin bangsa..
0 Comments